Desjardins dan rekan-rekannya dari Universitas Stanford mempelajari 15 ikan betina, membedah otak mereka setelah perkelahian. Para peneliti menggunakan tangki air yang dipisah dengan pembatas transparan jadi tiga bagian. Dua ikan jantan dengan ukuran dan berat yang sama dimasukkan di kiri dan kanan tangki, sementara ikan betina di bagian tengah.
Selama dua hari, ikan-ikan itu dipertemukan selama 20 menit. Ikan betina mulai tertarik pada salah satu ikan jantan. “Kami bisa tahu ikan betina itu tertarik karena menunjukkan tingkah laku kawin,” kata Desjardins.
Pada hari ketiga, ikan betina tetap di tengah, sementara kedua ikan jantan disatukan. Keduanya langsung berkelahi memperebutkan wilayah.
Peneliti memisahkan ikan setelah 20 menit betarung. Mereka kemudian membedah otak ikan betina untuk mengukur tingkat RNA (molekul yang mirip dengan DNA) untuk mengetahui aktivitas di beberapa bagian otak. Para ilmuwan fokus pada RNA yang berhubungan dengan reproduksi.
Mereka menemukan, ikan betina yang melihat pasangannya kalah, cenderung cemas dan ekstra aktif. Sementara jika melihat jangoannya menang, aktivitas otak ikan betina yang berhubungan dengan kesenangan dan reproduksi meningkat.
“Ikan betina akan menyiapkan tubuhnya untuk kawin dengan pasangan yang dipilihnya,” tambah Desjardins. Namun para ahli tidak mengetahui apakah ikan betina tetap memilih pasangannya meski kalah, karena ikan itu keburu dibedah.
Sumber: livescience dan greenradio
Tidak ada komentar:
Posting Komentar