Rabu, 22 Desember 2010

3 waktu terburuk dalam mengirimkan SMS

LAYANAN pesan singkat atau SMS merupakan salah satu sarana komunikasi yang umum digunakan, ketika sepasang lelaki dan perempuan sedang dalam tahap penjajakan sebelum menjalin hubungan. Tapi, ada kalanya Anda harus menahan diri untuk tidak mengirim SMS, terutama ketika berada dalam waktu-waktu berikut ini.

1. Setelah kencan pertama
Barangkali sulit menahan diri untuk tidak mengontak si dia setelah kencan pertama. Apalagi jika kencan tersebut berjalan lancar dan tak terlupakan. Tapi, tahan diri Anda dari desakan tersebut. Terburu-buru menghubunginya bisa mengurangi kesenangan si dia untuk mengejar Anda.

2. Saat sedang kesal
Memang menjengkelkan ketika si dia sudah berjanji menelepon Anda, tapi setelah seharian menatap layar ponsel, telepon yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba. Tapi, mengirimkan SMS berisi tudingan dan pertanyaan mencecar tidak akan menyelesaikan masalah. Sikap penuh selidik justru akan membuat Anda terlihat merasa terancam.

Hindari mengirimkan SMS ketika Anda sedang kesal dan marah dengan sikapnya. Ketika amarah dituangkan secara tertulis, sulit untuk menariknya kembali. Selain itu, hindari pula menuliskan humor judes, karena akan terdengar lebih kejam daripada yang sebenarnya dimaksudkan.

3. Setelah mengiriminya SMS
Jatuh cinta memang bisa membuat Anda merasa tidak pernah cukup mendengar kabar dari si dia. Rasanya, kalau bisa tentulah Anda mau berkomunikasi dengannya setiap menit. Baik ketika masih dalam tahap penjajakan atau pun ketika sudah berpacaran, SMS umumnya diandalkan sebagai cara berkomunikasi paling praktis.

Lelaki umumnya menyukai informasi ringkas. Tapi, bukan berarti Anda harus menjejalinya dengan detail-detail remeh lewat SMS setiap jam. Tahan diri agar tidak membanjirinya dengan puluhan SMS setiap hari.


(mediaindonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar