Rabu, 22 Desember 2010

seni meminta maaf

ANDA barangkali pernah tanpa sengaja mengucapkan atau melakukan sesuatu yang menyinggung perasaan seseorang. Meskipun orang itu berkata semua baik-baik saja, hubungan Anda bisa menjadi canggung dan merenggang.

Lantas, bagaimana cara meminimalisasi kerusakan? Meminta maaf  adalah jawabannya. Akan tetapi, mengucapkan permintaan maaf secara tulus bukan hal yang mudah dilakukan.

"Beberapa orang memandang permintaan maaf sebagai sesuatu yang berkaitan dengan harga diri, tanda kelemahan. Mereka berpikir hal itu akan menyakitinya dengan suatu cara. Tetapi jika Anda tidak menyadari hal yang menyinggung, itu menjadi penghinaan bagi orang lain," ujar Beverly Engel,penulis buku The Power of Apology.

Yang mesti diingat, permintaan maaf bisa menyembuhkan perasaan sakit hati seseorang dan memberikan kesempatan untuk memperbaiki sebuah hubungan.

Poin utama
Hal terpenting kala meminta maaf adalah niat serta tingkah laku Anda. Jika permintaan maaf tidak diucapkan secara tulus, hal itu tidak bermakna. Berikut ini adalah tiga poin utama yang harus diterapkan ketika meminta maaf:

1. Kenali hubungan Anda dengan orang tersebut. Kesadaran mengenai seberapa penting arti persahabatan tersebut akan memengaruhi seberapa besar permintaan maaf Anda.

"Dengan teman, Anda mungkin tergoda bersikap biasa saja mengenai situasi tersebut. Tetapi Anda sebenarnya harus menganggapnya lebih serius dibandingkan permintaan maaf lain," nasihat Lauren Bloom, penulis The Art of the Apology.

2. Ekspresikan penyesalan. Ketika Anda menyatakan menyesal atas ucapan atau perbuatan yang dilakukan, tunjukkan kasih sayang dan empati. Anda tahu perbuatan Anda telah menyakiti seseorang. Maka, tunjukkan tanggung jawab dengan memperlihatkan kepada orang itu bahwa Anda menyadari kesalahan tersebut.

Selain itu, pastikan Anda tidak balik menyalahkan orang itu dengan satu dan lain cara. Hindari kata 'tapi' dan jangan bersikap defensif.

3. Cari obat penyembuh luka sebagai penebus kesalahan Anda. Setelah meminta maaf, bersabarlah menanti responnya. Memang lebih mudah apabila orang tersebut segera menerima permintaan maaf tersebut, namun hal itu tidak selalu terjadi.

Jangan menekan orang itu, karena Anda hanya akan menyulut kembali bara permusuhan.


(mediaindonesia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar