Kamis, 23 November 2017

mengajari bayi pipis di kamar mandi

sebelum usia natan genap satu bulan kami ingin mengajai natan agar bisa pipis di kamar mandi. Tepatnya saat usianya memasuki 3 minggu. Saat itu iang hari sekitar pukul 15.00 wib, seperti bias saat akan pipis natan selalu memberi "tanda" megulet ngulet, nah saat natan memberi tanda itu segera aku membuka celananya dan membawa natan ke kamar mandi, memberiman sedikit cipatan air di "burungnya" taram tidak berapa lama natan pipis.Natan sukses pipis di kamarmandi di pengalaman pertamanya. Dalam hati aku sungguh sumringah mudah juga mengajari natan ternyata. Namun tak disangka selang beberapa jam natan pipis tanpa memberikan tanda, tanpa ngulet, tanpa suara. Tubuhnya sungguh terlihat nenyak tidur namun air seni telah membasahi celana dan bedongnya. Yah terlewatkan, desisku dalam hati. Saat itu aku masih berfikir bisa melanjutkan pelajaran pipis di kamarmandi untuk kesempatan lainnya. Namun ternyata natan tidak hanya pintar tapi juga cerdik. Persis setelah pelajarn pipis dikamar mandi kini setiap mau pipis natan tidak pernah memberikan tanda. ya terpaksa aku harus geleng geleng kepala setiap tahu natan tiba tiba pipis tanpa aba aba. Natan...Natan ada ada saja ulahmu, tapi mamih tidak menyerah kita belajar pipis dengan cara lain ya.

Rabu, 15 November 2017

Bicara

"heh...heh...ehm....hem.." 

senyum pertama natan

Diusia natan yang sudah dua minggu lebih tepatnya berusia 18 hari, natan memberikan kejutan kepada kami.

natan bisa senyum, bukan sembarang senyum atau ketawa. Kini natan bisa tertawa saat dipanggil namanya dengan manja atau saat kami ajak dia bercanda dengan tawa tawa kecil.

Binar matanya yang begitu tajam namun meneduhkan, bibirnya yang begitu merekah tertawa dengan riang, ditambah dengan kaki dan tangannya yang ikut bergerak gerak manja membuat rasa senang meraja.

Natan...natan..ada ada saja kejutan manis yang membuat kami selalu meringis.

dot pertama Natan

Natan putra pertama kami belajar menggunakan dot saat usiany baru satu miggu. Bukan karna asi yang terbatas, natan belajar karena nantinya aku harus pergi bulak balik Jakarta untuk menyelesaikan tesis mulai dari mendaftar ujian tesis sampai ujian.
Kali pertama natan menggunakan dot, lidahnya masih kelu. Ekspresi tak nyaman nampak jelas dari raut wajahnya, ya matanya berputar purar seakan ingin bicara "ma, ini apa? rasnya aneh". Belum lagi alisnya yang ikut menari nari menegaskan keanehan yang natan reasakan. Namun selang beberapa menit natan belajar untuk menikmati, menyedot satu dua kali lalu dilepaskannya. Susu yang ada di dot adalah asi jadi natan masih bisa menikmati, itu juga mungkin yang menjadi alasan mengapa natan ketagihan ditengah keanehan yang ia rasakan.
Singkat cerita, pengalaman pertama menggunakan dot cukup sukses tanpa tangis asi satu botol habis dilahap natan. Empat hari kemudian kami kembali mengajari natan mnum lewat dot, kali ini natan sepertinya tidak terlalu tertarik, terlihat dari cara natan memperlakukan dot. Bukan mengenyot natan hanya memainkan lidahnya diantara dot. dimainkan ketas kebawah sambil meminum tetesan asi yang sedikit demi sedikit keluar. Natan natan ada saja tingkah mu nak...Dengan sedikit kesabaran sesekali akhirnua natan mengenyot dot juga. Meski hanya sedikit alhamdulilah menyenangkan hati, melegakkan.
Sayangnya pengalaman kali ini harus diwarnai oleh sedikit drama natan gumoh, susunya keluar semua dari mulut dan ada sedikit dari hidunh. Panik akupun langsung melempar botol, mengangkat natan, dan mengeluarkan gumohannya. Alhamdulilah natan baik baik saja, bahkan ia tidak menangis. Terimakasih ya nak kamu sudah belajar dengan sangat baik, bahkan tetap sabar meski kami yang baru menjadi orang tua sering melakukan kesalahan. Kedepan mami pasti akan lebih hati hati. Yuk kita sama sama belajar menjadi lebih baik Natan. Karena menjadi baik itu baik nak.


Selasa, 14 November 2017

pengalaman pertama #popok

Hari ini tepat satu minggu usia natan, kami mengajari natan untuk pertama kalinya menggunakan popok. Maksud hati ingin membuat natan tidur lebih pulas dan tidak perlu bangun hanya untuk pipis, kami malah mendapatkan hasil yang bertolak belakang. Menggunakan popok jam 2 pagi. Natan justru sama sekali tidak mau terpejam, tubuhnya terus saja gelisah. Bergrak gerak tidak karuan, mukanya memerah seakan ingin berkata "Ma, Pa aku gak suka popok!"

Asi yang biasanya bisa menjadi jurus andalan untuk menidurkan natan, kehilangan kekuatannya. Meski sudah minum asi sampai kenyang natan tidak juga mengantuk. Suami yang turut membantu dengan menimang dan bersalawat juga tak mampu menidurkan natan. Sampai akhirnya kami sedikit menyerah dan meminta bantuan eyang natan, namun lagi lagi natan menolak untuk tidur.

Pengalaman pertama natan menggunakan pempers justru membuatnya BEGADANG!

Akhirnya kami memutuskan membuka pempers dan menggantinya dengan celana biasa, natan pun menyambut dengan menguap dan tertidur.

Tak mau menyerah tiga hari kemudian kami mencoba lagi menggunakan pempers, natan menggunakan pempers jam 11 malam. Namun sebelumnya aku coba bubuhi dengan bedak maksudnya agar pantat natan tidak merah dan agar terasa lebih nyaman, dan alhamdulilah berhasil. Natan pules tidur sampai jam 3. Ini juga jadi kabar baik bagi kami yang hampir 2 minggu tidak pernah mendapatkan tidur berkualitas dan nyenyak.

kemarin saat usia natan lebih dari dua minggu, maksud hati ingin  kembali menggunakan pempers agar natan dan aku tidur lebih nyenyak  karena  suami sedang tugas di luar kota.  Namun niatan itu batal dilakukan karena sisi keibuan ku yang tak tega melihat pantat natan memerah karena pempers.  Apalagi tadi malam natan sangat baik ia sangat teratur terbangun tiap 3 jam sehingga masih memberikan waktu yang cukup untuk istirahat



Kamis, 09 November 2017

metamorfosa

namanya hadi winata saylendra, kami memanggilnya natan. Putra pertama kami yang lahir tepat di hari sumpah pemuda. Natan lahir pukul 03.20 wib dini hari, lebih cepat empat hari dibandingkan hari prediksi lahir yang dianalisa oleh para dokter spesialis kandungan.

Empat hari pertama kami yang masih menjadi orang tua baru dibuat kewalahan, rengekan tiap jam memecah keheningan malam, kantuk dan lelah yang meraja dipaksa menunggu, meski sering kali kami menyerah dan memelas meminta bantuan kakek dan nenek natan untuk menjaganya di dininya hari. Empat hari berselang tepat pada tanggal yang semestinya ia dilahirkan 31 oktober tali pusar natan lepas, natan bahkan sudah bisa diajak berkompromi. Tidak ada lagi jeritan yang memecah malam, tidak ada lagi rengekan manja yang minta ditemani untuk ditimang. Natan tumbuh jadi bayi yang mudah diajak kompromoi, saat lapar, pipis atau pup kini ia hanya mengulet dan hebatnya mampu membangunkan aku dari lelapnya mimpi.

40 minggu yang jatuh pada 31 oktober mungkin usia yang matang bagi natan utuk hadir menjadi bayi yang seutuhnya yang bisa diajak berkomromi atau mungkin natan berubah jadi lebih pulas dimalam hari karena tali pusarnya yang sudah sembuh

yang pasti bagi kami natan sudah bermetamorfosa menjadi bayi manis yang pintar dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik. terimakasih telah belajar menjadi lebih baik natan