Selasa, 21 Juli 2020

Pernikahan oh pernikahan


Menikah bukan jalan tol tanpa hambatan, sungguh aku sadar. Beda pendapat, perjuangan finansial, sampai komitmen yang entah harus dipertahankan atau dilepaskan. Pernikahan tidak disediakan untuk jadi tongkat ajaib untuk menyelesaikan masalah dalam waktu sesingkat-singkatnya.


Menikah secara hitung-hitungan adalah hubungan yang rumit dan penuh aturan.


Walau dibilang sudah hidup di masa emansipasi, wanita belum sepenuhnya punya kendali terhadap dirinya sendiri. Selalu ada pilihan-pilihan hidup yang membuat wanita mengorbankan mimpi. Terutama setelah menyandang nama belakang pria yang dipilih menjadi suaminya.

Seorang teman yang sudah menikah pernah berceletuk, “Dapat suami baik itu rejeki. Dapat pasangan yang mau mendukung impian-impianmu tandanya kamu disayang sekali sama Tuhan.”
Menikah adalah tentang membuat diri sendiri dihadapkan pada keterbatasan-keterbatasan yang menuntut kreativitas. Menikah, makin kesini, adalah tentang menjinakkan dan menantang diri sendiri. Hidup selepas menikah tidak akan selamnya nyaman, bisa ada riak-riak yang menguji kesabaran.

Menganggap pasanganmu sempurna adalah awal dari bencana. Ketika kita mempercayai konsep soulmate, kita akan rentan menganggap pasangan yang sedang bersama kita sebagai orang paling sempurna bagi kita. Dalam hubungan yang dianggap sudah “tertakdirkan”, akan tercipta pemahaman bahwa hubungan tersebut harus bebas dari konflik. Padahal, konflik adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah hubungan.
Dampaknya, setelah masa “bulan madu” lewat dan konflik mulai bermunculan, pasangan yang merasa sudah menemukan belahan jiwanya tersebut akan terkejut saat melihat ketidaksempurnaan pasangan.

Kita perlu mengingatkan diri sendiri bahwa manusia hadir dengan kebaikan dan keburukan. Lengkap, sepaket. Coba perhatikan bukankah jodoh adalah cerminan diri?

Lihat ayah-ibu kita atau pasangan suami istri di sekelilingmu. Jika kamu mengamati dengan seksama, biasanya mereka adalah 2 pribadi yang mirip dalam pandangan hidup tapi punya sifat yang saling melengkapi. Begitu pula yang terjadi padamu.


Jodohmu adalah cerminan dirimu sendiri.