Jumat, 07 Januari 2011

Untung manusia bukan komoditi jual beli

Cukup beruntung juga karena manusia bukanlah komoditi yang diperjual belikan secara legal. Jadi, tak terlalu penting juga melakukan gembar-gembor memperelok diri, agar terlihat lebih punya gigi di kelompok atau syukur-syukur di masyarakat.

 Tapi saya cukup mengerti jika ada yang kurang sepaham dengan kalimat tadi. Ehmm....boleh jadi ini karena, dalam fase hidup manusia, anak muda merupakan tahap yang paling membutuhkan pencitraan untuk menembus batas eksistensinya  (Wah...koreksi saya ya klo salah )

Ditahap ini biasnaya, ada beberapa anak muda yang melantangkan vokal untuk menunjukan giginya. Untuk beberapa tangga kehidupan, mungkin akan terasa gemilang eksistensinya, tapi hati-hati teman....ternyata gak semua orang bakalan tetap sepaham dengan vokalnya suara.
Ya...sama aja kaya sebagus-bagusnya suara penyiar kan lebih enak dengerin lagu, jadi seenak dan sebener-benernya suara vokal itu tetep aja ada titik jenuhnya.

Yang bahaya bukan ketika orang menutup telinga untuk menghetikan suara vokal . Bukan juga memukuli orang yang punya vokal untuk diam .....Tapi, bagaimana jika teman sepanutan anda ternyata  menusuk anda dari dalam, sambil melempar batu dan menyiapkan pasukan...?

Wah...mudah-mudahan, opini saya tadi hanya sebuah ilusi yang tak dialami oleh siapapun juga ya?

Sebenarnya ada satu hal lagi yang bisa menghilangkan keraguan anda tentang pernyataan-pernyataan saya sebelumnya, anda pasti tau bahwa indonesia adalah negara demokrasi, namun dari jaman bibit belum ditanam sapai hampir mati saya rasa, kita sama-sama tau bahwa yang terlalu vokal akan terjatuh dan diinjak oleh sirkulasi politik ....

Sr, 8122011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar