Selasa, 18 Januari 2011

angin yang mulai terkikis

Kau bisa merasakannya?
Hembusan angin masih sama, masih menawarkan kesejukan yang syarat akan persahabatan.

"Emmhhaa...."
Hijaunya bentangan pepohonan di kaki gunung ini, membuat ku begitu nyaman melakukan sirkulasi pernafasan. "Emmmhaaa...." segar...!!!

Seperti sirkulasi pernafasan, yang merangkumkan tentang tarikan nafas dan hembusan nafas. Ternyata udara disini tak selamanya statis menghadirkan kesejukan.

Udara yang dulu menyegarkan, kini telah ditukar dengan sapuan udara yang terasa lebih panas, sebagian dari kami bahkan aku sendiri pun suka menggerutu karenanya. Tapi ternyata kami lebih beruntung, karena mereka yang berada tak jauh dari kami merasakan angin sudah mulai terkikis akibat adanya pemanasan global.

Kurangnya potensi energi angin ini, membuat sejumlah masyarakat tak bisa lagi menerangi kehidupan, pasalnya angin yang dulu sering kali berhembus telah melemah, dan tak mampu lagi memutar PLTAngin.

Desa itu gelap, bahkan menawarkan kesunyian yang lebih dasyat dari pada sapaan panas angin malam.

Sr, 18012011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar