Di seluruh Afrika, populasi gajah turun drastis sejak akhir abad 20. Saat itu jumlah gajah antara 5 hingga 10 juta. Sekarang, diperkirakan tinggal 400 ribu ekor.
Patrick Omondi dari badan lingkungan hidup Kenya mengatakan, meski Liberia menentang perdagangan gading gajah, praktek perdagangan ilegal masih terus terjadi di negara itu.
Didirikan oleh para bekas budak Amerika pada awal 1820, negara kecil di Afrika Barat itu memiliki keragaman hayati yang sangat luar biasa. Sayangnya, perang sipil berkepanjangan dari 1980 hingga 2003 mengakibatkan kekayaan alam itu rusak.
Pencurian kayu, yang digunakan untuk membiayai pasukan selama konflik, terjadi di semua wilayah, menyebabkan hilangnya habitat dan degradasi di seluruh Liberia.
Saat ini, Liberia tengah mengaktifkan kembali keanggotaan Konvensi Internasional Perdagangan Spesies Langka (CITES), sebuah langkah penting untuk bergabung dengan komunitas internasional menghadapi para pemburu liar.
Sumber: treehugger.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar