Kamis, 27 Januari 2011

Teluk Jakarta Perairan Paling Kotor Se-Asia

Kompas - Setiap hari, 100 meter kubik sampah diangkut dari Teluk Jakarta. Dengan banyaknya sampah dari laut itu, perairan Teluk Jakarta dinyatakan sebagai perairan paling kotor se-Asia.

Pernyataan itu mengemuka dalam pertemuan antara Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono, PT Pelindo II, dengan Masyarakat Maritim se-Jakarta Utara, di Gedung Pelindo II, Tanjung Priok, Selasa (26/10) di Jakarta.

Menurut General Manager PT Pelindo II Cipto Pramono, banyaknya sampah di Teluk Jakarta membuat Teluk Jakarta masuk dalam kategori sangat tercemar.
Cipto menjelaskan, kesimpulan itu hasil survei yang dilakukan GTZ tahun ini. Dalam penelitian tersebut, perairan teluk Jakarta diketahui mengandung banyak zat berbahaya yang dapat mengganggu biota laut. ”Tidak sehat buat ikan,” ujarnya.

Jenis sampah yang ada di situ sangat beragam, dari kantong plastik keresek hingga meja dan kasur. ”Pencemaran berupa limbah industri dan rumah tangga berlomba paling banyak. Kondisi ini sangat membahayakan arus lalu lintas kapal,” kata Cipto.

Untuk itu, Pelindo II mengoperasikan 12 kapal dan perahu untuk menjaring sampah di sepanjang pantai pelabuhan. Ke-12 kapal itu menjaring sampah 100 meter kubik.
Menurut Direktur Polisi Air Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Edion, jumlah sampah yang terjaring di wilayahnya sebanyak 30 meter kubik per hari.

Wali Kota Jakarta Utara Bambang Sugiono mengakui, sampah-sampah di Teluk Jakarta berasal dari 13 sungai yang mengalir dari Bogor ke Jakarta. Kondisi ke-13 sungai itu bak pasar swalayan terpanjang di dunia.
”Di situ ada kulkas, kasur, furniture, sampai daging hewan,” ujar Bambang.

Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Utara Irvan Amtha mengatakan, jumlah sampah di kali-kali Jakarta Utara 1.800 meter kubik per hari. Dari jumlah itu hanya 50-60 persen yang terangkat.

Pemerintah Kotamadya Jakarta Utara akan menggelar program monumental berupa bersih-bersih kali Jakarta yang melibatkan 10.000 warga Jakarta Utara. ”Kami mengundang semua pengusaha untuk menagih komitmen mereka terhadap kelestarian lingkungan,” ujar Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Hotman Silaen.
(ARN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar