Selasa, 28 April 2015

sejarah KAA

Negara Republik Indonesia pernah dijuluki sebagai ’Macan Asia’ saat dipimpin oleh Presiden Soekarno. Saat itu soekarno mencetuskan ide untuk menghapuskan penjajahan di kawasan asia afrika dan melawan kolonialisme serta neokolonialisme dari blok barat dan blok timur. Cita cita ini lalu dituangkan dalam konfrensi asia afrika.

Dalam pembukaan KAA di bandung tahun 1955  Presiden Sukarno dengan penuh semangat mengajak asia dan afrjka untuk bangkit dan melepaskan diri dari kekuatan kolonialisme
 Konferensi ini sontak mengubah pandangan dunia, bahwa di dunia ini selain ada kubu Amerika Serikat dan kubu Uni Soviet masih ada kelompok dunia ketiga yaitu non blok

Konferensi Asia Afrika di Bandung berhasil meraih kesuksesan baik dalam merumuskan masalah umum, menyiapkan pedoman operasional kerjasama antarnegara Asia-Afrika, serta menciptakan ketertiban dan perdamaian dunia. Hasil dari pertemuan tersebut kemudian dikenal sebagai “10 Dasasila Bandung” dimana di dalamnya memuat cerminan  penghargaan terhadap hak asasi manusia, kedaulatan semua bangsa, dan perdamaian dunia.

Peringatan 60 tahun konfrensi asia afrika diharapkan tidak hanya dijadikan romantisme masa lalu. Yang hanya sekedar pesta pora. Namun, harus memberikan kemajuan yang kongkrit bagi negara peserta.

Jika 60 tahun yang lalu isu KAA memperjuangkan kemerdekaan negara dari kolonialisme Barat dan Timur, kini KAA  harus lebih fokus membahas peningkatan kesejahteraan ekonomi,  kerja sama militer,  Sosial dan Budaya, serta menghormati Hukum dan kewajiban-kewajiban Internasional.

Peringatan kaa bisa dijadikan momentum yang tepat untuk menyerukan solidaritas internasional dan persatuan rakyat, menuju gerak4an pembebasan nasional melawan dominasi kapitalisme monopoli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar