Sabtu, 14 Oktober 2017

alhamdulilah

Let’s get real. Setampan-tampannya seseorang sesekali kamu harus berdamai dengan suara mendengkurnya yang menyebalkan. Atau runtutan kentut mendadak di tengah malam. Profilnya yang dulu sempat terlihat sempurna ternyata datang sepaket dengan kebiasaan malas meletakkan pakaian kotor di keranjang cucian.Begitu pun denganmu. Selepas tinggal bersama dia sering mengeluh kalau kebiasaanmu bangun lebih siang.

Karena sifat-sifat dasar yang sangat berbeda ini, ada masanya kalian berubah dari partner yang kompak ke dua orang yang tidak bisa berdekatan. Untungnya pria ini lahir dengan kelenturan dan hati lapang. Walau di satu masa dia bisa marah sekali, dia selalu menemukan jalan untuk jatuh cinta lagi.

Yang sangat kamu syukuri dalam hubungan ini adalah alpanya perasaan ingin lari. Kamu tidak perlu tendangan adrenalin macam liburan ke Bali, roller coasterkarena Visa ditolak atau harus mengganti tatanan furnitur tiap hari. Hidup kalian adalah realita yang nyaman dijalani, enak dinikmati, sampai kamu tidak pernah merasa punya kebutuan menciptakan distraksi.

Bersamanya kamu hidup di masa sekarang. Bahagia sepenuhnya, utuh dan merasa dihargai sebagai wanita.
Kalau kita hidup seperti buku pelajaran masa SD maka haram hukumnya bagimu membiarkan dia membuat kopi, memasak untuk sarapan. Untungnya dia sudah lepas dari stigma pria dewasa yang masih terjebak dalam otak anak sekolah dasar. Di rumah kalian tidak pernah ada aturan pembagian tugas yang rigid macam undang-undang. Masing-masing berbagi tugas dan saling meringankan.Bahkan sejak masih pacaran kamu sudah merasa kalau dia bisa jadi partner hidup yang tidak kaku pada aturan.

Hanya karena sudah tinggal bersama kamu tidak lantas jadi suka 100% pada seluruh seleranya.Sampai sekarang kamu tetap lebih memilih mendengarkan lagu-lagu top 40 dan akustik. Hidup bersama tidak lantas membuat kalian kehilangan kepribadian. Kamu tidak pernah harus mencari ulang apa yang kamu sukai, apa yang bisa membawa kebahagiaan pribadi.

Jika kamu sudah menemukan dia yang bisa menghargai dengan memberi kebebasan ini, bersujudlah lama-lama. Di luar sana banyak yang tidak seberuntung kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar