Sabtu, 07 Oktober 2017

menjadi bahagia dengan maaf


Terkadang beberapa orang lupa bahwa kita hanya manusia. sebagai seorang manusia, baik dan buruk,  benar dan salah tidak pernah lepas dari hasil karyanya.. Bukankah sejak kecil kita juga sudah diingatkan bahwa kesempurnaan hanya milik Allah?.

Namun sebagian orang memilih untuk menggunakan kacamata kuda. karena dinilai lebih enak dan mudah karena tidak perlu suswah susah memikirkan atau mempertimbangkan orang lain. padahal kacamata kuda hanya membuat perasaan didada semakin sesak. bayang-bayang kesalahan orang lain yang dipupuk membuat hati makin nelangsa, hidup tak enak, perasaan gelisah berkecamuk. belum lagi bayang-bayang tentang prilaku buruk yang makin dipikir makin membuat sakit kepala. semua itu bisa hilang dengan tulus memaafkan.

maaf tidak seederhana saya minta maaf atau saya memaafkan anda. Maaf seharusnya dimaknai lebih tulus. Memaafkan berarti melepaskan beban di dada dan fikiran atas perbuatan salah yang dilakukan oleh seorang manusia, memaafkan berarti memberi kesempatan kepada hidup agar hidup lebih bahagia. Dengan memaafkan kita tidak lagi dipusingkan dengan hiruk pikuk pikiran buruk tentang kesalahan orang. kita juga terbebas dari sesaknya rasa kesal atas prilaku orang tersebut. Ya, maaf memerlukan ketulisan dan keikhlasan agar memiliki makna.

memaafkan juga berarti kita memberi kesempatan orang yang berbuat salah unuk melanjutkan hidup dan menjadi lebih baik lagi

 Jika maaf mampu bisa membahagiakan yang memaafkan dan meminta maaf. Mengapa kita memilih untuk tidak bahagia?

se,6okt2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar