Sabtu, 12 Juli 2014

Harapan politik luar negeri Indonesia



Di era globalisasi saat ini, sebuah Negara tidak dapat mengucilkan diri tanpa berhubungan dengan Negara lain. Ini karena  Suatu negara  sama dengan  manusia yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan sendiri.  Dalam percaturan politik internasional,  Indonesia tidak memiliki alasan untuk lemah dengan negara lain. Geopolitik Indonesia sangatlah strategis dan memberikan posisi tawar kuat. Jumlah penduduk Indonesia terbesar ke-4 sedunia. Namun yang jadi masalah sekarang ialah bagaimana gambaran politik luar negeri di Indonesia ? apa sajakah peran Indonesia bagi dunia ? Seiring dengan banyaknya perubahan pada dunia yang lebih dikenal denagn globalisasi, bagaimanakah politik luar negeri Indonesia di era globalisasi ?

POlitik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas dalam pengertian Indonesia tidak memihak. Aktif dalam pengertian tidak pasif, yaitu peranan Indonesia dalam percaturan internasional tidak bersifat reaktif tetapi sesuai dengan cita-cita bangsa yang tercermin dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Pertanyaannya kemudian, mengapa politik luar negeri bebas aktif? Bukankah konsep ini sudah usang karena dunia tidak lagi bipolar?

Di era politik internasional yang kompetitif pasca perang dingin dan melewati satu dasawarsa abad 21, pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif yang tidak berpihak dapt menjadi solusi aktif bagi perdamaian dunia. Perdamaian dunia yang berarti bebas konflik-konflik internasional.

Sampai saat ini kita masih mendengar konflik antara   Israel dan Palestina, Turki dan Suriah, Somalia dan Etiopia, Kamboja dan Thailand , Amerika dan Cina, serta banyak lagi. Jika kita melihat  konflik internasional tidak berhenti pasca perang dingin usai. Intensitas secara internasional memang berkurang drastis, tetapi konflik dunia seakan terpecah-pecah ke dalam skala yang lebih mikro. Konflik ini belum termasuk konflik internal di dalam sebuah negara, seperti kasus Rohingya di Myanmar, Mindanao di Filipina, perang obat bius di Meksiko dan Malaysia beberapa kali mengklaim budaya indinesia   dan masih banyak lagi. Bahaya laten terorisme global pun masih, dan sepertinya akan terus mengancam keamanan dunia entah sampai kapan.

Posisi Indonesia yang mampu tetap menerapkan politik luar negeri bebas aktif secara murni  justru menguntungkan, karena   ancaman terhadap bangsa kita, dilihat dari perpektif hubungan internasional, akan berkurang sehingga kita tidak mempunyai musuh di luar sana. Kita akan mampu berhubungan baik dengan Amerika, begitu pula dengan Cina, sama baiknya karena kita bebas berhubungan dengan siapa pun, dan aktif mewujudkan kepentingan bangsa yang selaras dengan kepentingan dunia. Kita tetap menjadi subjek dalam kancah politik internasional, sehingga memiliki posisi setara dengan bangsa lain.

Dalam lima tahun ke depan, fokus politik luar negeri Indonesia adalah memberikan arahan dalam proses integrasi di kawasan, khususnya integrasi negara-negara anggota ASEAN. Di kawasan tersebut, Indonesia bersama mitra dialog utamanya akan berhadapan dengan AS yang hyperpower, dan Uni Eropa yang juga besar. Oleh karena itu, perlu disadari tentang perlunya membangun integrasi kawasan. Hal tersebut bukanlah sebuah mimpi. Sebab jika ASEAN, Jepang, Korsel, dan China berhimpun, kekuatan tersebut akan sangat besar, baik itu di bidang ekonomi, militer dan pertahanan keamanan, sehingga bargaining position kawasan tersebut akan semakin besar ketika berhadapan dengan AS dan Uni Eropa. 

Pada sisi lain, Indonesia juga akan memainkan peranan penting dalam memajukan hubungan antarkawasan, khususnya Asia-Afrika. Kurang lebih 50 tahun setelah Konferensi Asia-Afrika (KAA), praktis tidak ada satu proses yang terinstitusikan untuk menindaklanjuti keputusan-keputusan yang sungguh monumental dalam KAA tersebut.

Bangsa dan negara Indonesia akan menata hubungan baru antar dua kawasan tersebut secara lebih terinstitusikan, dengan mengusulkan pertemuan puncak Asia-Afrika setiap tiga atau empat tahun sekali dan pertemuan tingkat menteri Asia-Afrika setiap dua tahun sekali. Bila hal-hal yang bersifat teknis sudah terlembagakan dengan baik, maka kerja sama perdagangan dua kawasan tersebut bisa lebih baik.

Indonesia juga kembali membangun struktur hubungan yang pernah ada sebelumnya dengan negara tetangga di sebelah timur, khususnya Papua Nugini, Australia, Selandia Baru, dan Timor Leste. South West Pacific Dialogue adalah forum yang melibatkan enam negara RI, Australia, Selandia Baru, Papua Nugini, Timor Leste dan Filipina.

Pondasi politik luar negeri Indonesia sudah cukup kokoh untuk lima tahun ke depan. Hanya permasalahannya sekarang adalah masih besarnya utang luar negeri, dan wilayah Indonesia menjadi medan baru perang melawan terorisme yang akan menjadi pusat perhatian internasional.

Kerjasama dan persahabatan antarbangsa perlu memanfaatkan berbagai forum dan organisasi internasional, meningkatkan peranan Indonesia dalam restrukturisasi , revitalisasi dan demokratisasi PBB, serta meningkatkan kerjasama antar Negara ASEAN, Asia Pasifik, Gerakan Nonblok, OKI, dan kerjasama antar kawasan. Di samping itu hubungan lua negeri perlu dikembangkan untuk meningkatkan citra Indonesia yang positif di luar negeri, meningkatkan investasi, meningkatkan pasar komoditas ekspor Indonesia dan melindungi kepentingan dan hak-hak warga Negara Indonesia di luar negeri serta aktif dalam memberikan bantuan kemanusian di luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar