Kita memang bersandar pada apa yang mungkin kekal, mungkin pula tak kekal. Kita memang bersandar pada mungkin. Kita bersandar pada angin Dan tak pernah bertanya: untuk apa?Tidak semua, memang, bisa ditanya untuk apa.Barangkali saja kita masih mencoba memberi harga pada sesuatu yang sia-sia. Sebab kersik pada karang, lumut pada lokan, mungkin akan tetap juga di sana apa punmaknanya.
Gonawan mohamad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar