Minggu, 10 Juli 2016

Apakah manusia bisa berhibernasi?

Pada cuaca yang dingin, apakah anda pernah membayangkan diri Anda mematikan sementara diri anda  hingga cuaca kembali menghangat ? Banyak hewan melakukan hal itu, suatu keadaan yang yang dikenal sebagai mati suri atau hibernasi. Hibernasi mengurangi fungsi tubuh hewan seminimum mungkin, berenergi hanya dengan menggunakan simpanan lemak dalam tubuh. Lalu, apakah manusia dapat berhibernasi dengan cara yang sama ?

Selain menyediakan cara yang nyaman untuk menghindari musim dingin, hibernasi mungkin mungkin dapat digunakan dalam perjalanan ruang angkasa jarak jauh. Sebuah perjalanan ke planet terdekat Bumi, Mars saja membutuhkan waktu delapan bulan dengan teknologi saat ini.
Jika kita satu hari dapat mengunjungi sistem bintang lain dengan kecepatan cahaya, perjalanan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Pergi dalam keadaan hibernasi jangka panjang tentunya tidak membuat jarak membosankan bagi para astronot, dan dapat melestarikan sumber daya vital.

Suhu tubuh dan metabolisme
Mati suri tampaknya telah berevolusi  secara efektif mengisi kesenjangan selama beberapa periode, ketika hewan tidak ada memiliki kebutuhan untuk keluar. Kapan dan berapa lama hewan mati suri dapat sangat bervariasi, dari beberapa bulan tahun ini, hanya beberapa jam sehari selama beberapa bulan.
Beberapa hewan, seperti burung Kolibri dan tikus, memasuki keadaan mati suri setiap hari jika mereka perlu untuk menghemat energi. Lain halnya, seperti landak dan beruang, mereka masuk ke periode lama mati suri, biasanya selama musim dingin (ini adalah apa yang kita sebut hibernasi). Spesies-spesies yang masuk ke dalam mati suri setiap tahun, bahkan jika kondisi di luar stabil, disebutobligatory hibernators.
Fakta bahwa mamalia besar seperti beruang dan bahkan primata, seperti lemur kerdil Madagaskar, bisa berhibernasi, berarti bahwa secara teoritis manusia tidak terlalu kehabisan energi untuk masuk mati suri.
Salah satu kesulitan mereplikasi mati suri adalah bahwa kita tidak benar-benar tahu bagaimana hewan memulai dan mempertahankan prosesnya. Banyak penelitian telah dikhususkan untuk menyelidiki mati suri, tetapi beberapa jawaban konklusif telah diperoleh sejauh ini. Di satu sisi mati suri dipicu keadaan tubuh, dimulai dengan perubahan yang terjadi di tiap sel tubuh pada tingkat molekuler, namun pendekatan yang melibatkan sinyal dari sistem saraf atau hormon juga mungkin memainkan peran.
(K.N Rosandrani / Iflscience)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar