Kamis, 16 Juni 2016

Kebaikan kecil yang menunggu tuk disadari

Dunia sedang gaduh-gaduhnya. Tenggat pekerjaan, target di depan mata, tugas kuliah yang melanda, sampai kewajiban di rumah pada orangtua membuat waktu yang 24 jam tak pernah cukup terasa. Seperti tersedak dan hampir tenggelam rasanya saat melihat deretan hal yang harus dilakukan tiap harinya.

Selepas jadi dewasa dan punya banyak embel-embel tanggung jawab di dada, keluhan kita pun tumbuh jadi makin bringas saja. Mulai dari gaji yang tetap terasa tak cukup (padahal sebenarnya bisa cukup jika mau mengubah gaya hidup), betapa merananya hari karena tak ada yang bisa dipeluk sepulang kerja, sampai masih kecilnya kontribusi kita untuk membahagiakan orangtua.

Saat kita-kita ini merasa dipercundangi, sebenarnya Tuhan sedang menyiapkan kebaikan-kebaikan kecil yang menunggu untuk disadari.

Namun kita butuh hati yang lebih lembut untuk mengerti bahwa semesta selalu berbaik hati. Ada Ibu sebelah rumah yang menyapa dan tersenyum tulus padamu tadi pagi. Padahal namanya pun belum tuntas kamu ingat setelah bertetangga selama ini.

Ada ibu tetangga rumah  yang menyapa dan tersenyum tulus padamu tadi pagi. Padahal namanya pun belum tentu kita tidak tau,ia layak diberi bintang tanda jasa kebaikan hati.


Pencerahan mba rendra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar