Minggu, 19 Juni 2016

Bahaya Kurang Tidur

  • Orang di zaman modern ini banyak yang terkena penyakit insomnia. Sulit tidur karena banyak stres. Pekerjaan, rumah tangga, tuntutan zaman untuk memiliki banyak barang elektronik, hanyalah sebagian kecil dari alasan penyebab stres. Semua ini menunjang timbulnya insomnia dan kebiasaan begadang. Menurut para ahli, ada kaitan kuat antara insomnia dan depresi dan satu sama lain saling memicu. Jika orang kurang tidur tubuhnya menghasilkan kortisol, hormon stres. Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 10.000 orang di AS pada tahun 2007, mereka yang insomnia mempunyai risiko lima kali lipat untuk terkena depresi dibanding dengan yang tidak insomnia. Untungnya dengan menyembuhkan insomnia, depresi juga menghilang.
  • Kebiasaan

    Kebiasaan tidur kita sekarang ini berlainan dengan zaman nenek moyang kita. Konon mereka tidur dalam blok yang berbeda. Tiap malam mereka tidur sekitar 4 jam kemudian bangun beberapa jam dan kembali tidur 4 jam lagi. Sedangkan kita sekarang tidur sekitar 8 jam sepanjang malam.
  • Usia

    Bayi dapat tidur sepanjang malam dan juga sepanjang hari. Semakin besar seorang anak, tidurnya semakin berkurang, mereka lebih suka bermain ketimbang tidur. Mereka juga harus bersekolah, mengerjakan PR dan kegiatan lainnya. Sesudah menginjak dewasa banyak stres melanda, pekerjaan yang harus diselesaikan, shift kerja di malam hari, sehingga waktu tidur pun semakin langka. Kemudian semakin lanjut usia, tidur pun semakin sulit.
  • Tidur siang

    Menurut pakar, tidur siang tidak dapat menggantikan manfaat tidur malam. Namun, ada sebuah kantor di Eropa yang memberi waktu untuk pegawainya untuk tidur siang supaya mereka segar kembali dan produktivitas mereka meningkat.
  • Risiko

    Kurang tidur menyebabkan orang mengantuk di siang hari, sulit berkonsentrasi, pikiran melayang, nafsu makan hilang, gairah seks menurun. Akibat mengantuk banyak bahaya terjadi. Pengemudi mobil yang mengantuk sama berbahayanya dengan pengemudi yang mabuk. Kebocoran nuklir di Chernobyl, Rusia pada tahun 1986 terjadi karena salah seorang petugasnya mengantuk.
  • Penyakit

    Orang yang kurang tidur mempunyai kemungkinan lebih besar untuk terkena serangan jantung. Tidur pada malam hari membantu badan memproduksi insulin yang penting bagi para penderita diabetes untuk mengendalikan gula darah.
    Selain penyakit, kurang tidur juga menyebabkan berat badan bertambah. Dalam sebuah penelitian di tahun 2004 orang yang tidurnya kurang dari enam jam sehari mempunyai kemungkinan 30% lebih banyak untuk menjadi gemuk. Kurang tidur tidak saja memicu nafsu makan tetapi juga membuat orang ingin makan makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat. Dampak kurang tidur juga tampak pada kulit. Hormon pertumbuhan yang dihasilkan ketika tidur berkurang sehingga merusak kolagen yang berfungsi untuk menjaga kulit supaya tetap elastis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar