Rabu, 15 November 2017

dot pertama Natan

Natan putra pertama kami belajar menggunakan dot saat usiany baru satu miggu. Bukan karna asi yang terbatas, natan belajar karena nantinya aku harus pergi bulak balik Jakarta untuk menyelesaikan tesis mulai dari mendaftar ujian tesis sampai ujian.
Kali pertama natan menggunakan dot, lidahnya masih kelu. Ekspresi tak nyaman nampak jelas dari raut wajahnya, ya matanya berputar purar seakan ingin bicara "ma, ini apa? rasnya aneh". Belum lagi alisnya yang ikut menari nari menegaskan keanehan yang natan reasakan. Namun selang beberapa menit natan belajar untuk menikmati, menyedot satu dua kali lalu dilepaskannya. Susu yang ada di dot adalah asi jadi natan masih bisa menikmati, itu juga mungkin yang menjadi alasan mengapa natan ketagihan ditengah keanehan yang ia rasakan.
Singkat cerita, pengalaman pertama menggunakan dot cukup sukses tanpa tangis asi satu botol habis dilahap natan. Empat hari kemudian kami kembali mengajari natan mnum lewat dot, kali ini natan sepertinya tidak terlalu tertarik, terlihat dari cara natan memperlakukan dot. Bukan mengenyot natan hanya memainkan lidahnya diantara dot. dimainkan ketas kebawah sambil meminum tetesan asi yang sedikit demi sedikit keluar. Natan natan ada saja tingkah mu nak...Dengan sedikit kesabaran sesekali akhirnua natan mengenyot dot juga. Meski hanya sedikit alhamdulilah menyenangkan hati, melegakkan.
Sayangnya pengalaman kali ini harus diwarnai oleh sedikit drama natan gumoh, susunya keluar semua dari mulut dan ada sedikit dari hidunh. Panik akupun langsung melempar botol, mengangkat natan, dan mengeluarkan gumohannya. Alhamdulilah natan baik baik saja, bahkan ia tidak menangis. Terimakasih ya nak kamu sudah belajar dengan sangat baik, bahkan tetap sabar meski kami yang baru menjadi orang tua sering melakukan kesalahan. Kedepan mami pasti akan lebih hati hati. Yuk kita sama sama belajar menjadi lebih baik Natan. Karena menjadi baik itu baik nak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar