Minggu, 30 Oktober 2016

Terimakasih Ibu

Ibu.. tanganku hampir kebas menulis apapun tentangmu. Semua yang ada di dalam dirimu berkilau dengan sendirinya. Menari-nari bersama buih di lautan, menghempas lembut bebatuan karang. Tak perlu pena dan kertas lagi bercerita, narasi itu sudah memaksa keluar dan menceritakan segalanya. Tak perlu mawar dan beribu tanaman bunga di pekarangan, kau jauh lebih indah dari itu semua.

Sering sekali sekelebatan pertanyaan muncul dalam dada. Bagaimana ibu bisa?

 Rasanya tak ada satupun superhero di dunia ini yang bisa mengimplementasikan jiwa seorang ibu yang sebenarnya. Simbol kokohnya cinta sejati. Lambang batu karang terkuat dari hempasan ombak badai.

Bu, sujud permohonan maaf ku persembahkan untukmu. Dan ucapan terima kasih yang sebesar gunung pun aku rasa tak cukup untuk membalas pertaruhan nyawamu dalam melahirkan ku ke alam semesta. Tak cukup sama sekali. Pun belum tercukupi jika ditambah pengorbananmu membesarkan ku..

Untuk ibu, 21 juli 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar