Senin, 22 Agustus 2016

Bersyukur

Tanggal 25. Tepat setelah tanggal gajian yang mengalirkan pundi-pundi rupiah ke rekeningmu. Otakmu berhitung dengan cepat, mengkalkulasi pemasukan dan pengeluaran. Sembari tersenyum — sedikit geli, sedikit pilu: uang hasil kerja keras itu menguap begitu saja tanpa mau menunggu.

Tepat di momen kita sibuk mengeluh dan berkeluh kesah pada dunia yang sesungguhnya tak begitu suka dengan kisah berbalut duka Dia tetap bekerja dengan tangan ajaibNya.

Bukankah setiap uang menipis walau masih di awal bulan berarti kita diijinkan bekerja lebih keras dalam 20 hari ke depan. Kita berbaik sangka pada Tuhan bahwa Dia akan memberi keajaiban.

Ketika nilai ujian tak sesuai harapan atau kita gagal mendapatkan impian yang sudah gigih diperjuangkan, kita akan sama-sama diam dan bersyukur. Sebab Tuhan menginginkan kita jadi pejuang. Ia tahu kita hambaNya yang penyabar dan punya jiwa pemenang.

Bukankah tetap bersyukur di ruang penantian akan membuatmu bertahan tanpa merasa kelelahan?

Kami memilih bersyukur Tuhan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar