Jumat, 29 April 2011

Pria juga manusia

“Siapa bilang pria adalah mahluk kuat yang pantang untuk menangis”


Stop mencap pria sebagai mahluk yang tak boleh terlihat rapuh!. Sudahlah, kita semuakan manusia, yang dianugrahi hati oleh tuhan. Keberadaan hati pada manusia memposisikan kita untuk memiliki rasa,mulai dari rasa sedih hingga bahagia. Jadi usah kita paksa kaum pria untuk selalu  terlihat tegar dan kuat.

Sama halnya seperti aku, kamu atau kebanyakan kaum wanita lainya, adakalanya priapun ingin bertingkah laku sesuai dengan apa yang sedang mereka rasakan, jika sedang sedih ya bersedih , tak perlu berlagak tegar karena masyarakat cap masyarakat pria adalah mahluk tegar.

Kebiasaan tingkah pria yang selalu harus terlihat tegar, menurut ku bukan terjadi semata-mata karena keinginan dari si pria itu, melainkan karena pendidikan keluarga dan masyarakat yang membuat aturan tak terlulis mengenai sikap ideal seorang pria.

Tak percaya? Coba ingat-ingat lagi, ketika kecil dulu saat kita ataupun sodara perempuan kita menangis, pasti dimaklumi oleh orang tua kita. Namun apa jadinya jika sodara laki-laki kita mennagis? Pernahkah anda mendengar kalimat, ”sudah jangan menagis, malu dong kamukan laki-laki” .

Perkataan kecil seperti itu merupakan suatu idealisme yang mengantarkan kita pada aturan tak terlulis tentang bagaimana seorang pria harus bertindak.

Anehnya, seiring dengan berjalannya waktu ketika pria sudah dapat menjadi pria yang katanya ideal, kita sebagai masyarakat terutama perempuan kembali resah. Karena kita menganggap sikap pria yang  tegar dan jarang mengeluhkan masalah  sebagai sikap yang tak pengertian dan  tak memiliki sensitifitas selayaknya perempuan.


Sr,29042011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar