Minggu, 04 Oktober 2015

Cairan penghemat bbm

Melonjaknya harga bahan bakar minyak dan tingginya mobilitas memaksa masyarakat untuk memutar otak, mencari solusi menghemat bahan bakar. Beragam alat penghemat bahan bakar tersedia di pasaran, salah satunya cairan penghemat bahan bakar.

    Tujuan temuan ini jelas, memaksimalkan proses pembakaran di mesin sehingga daya mesin lebih optimal. Dengan penggunakan bahan bakar yang sama, kendaraan dapat menempuh jarak lebih jauh. penggunaan penghemat bahan bakar berbentuk cairan dilakukan dengan mencampurkan bersama bahan bakar di dalam tanki sehingga mesin mobil mengkonsumsinya terus menerus. Namun sayangnya, cairan aditif ini umumnya mengandung bahan kimia yang menghasilkan unsur logam yang berefek kurang baik pada saluran bahan bakar dan ruang bakar.
   
    Risiko yang mungkin terjadi jika terdapat unsur logam di mesin adalah tersumbatnya lubang injektor dan munculnya kerak di ruang bakar apabila zat aditif digunakan dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu jika akan menggunakan cairan aditif bahan bakar sebaiknya menggunakan yang tidak menghasilkan unsur logam agar tidak merusak mesin mobil. Paling penting cari yang berbahan dasar alami 100 persen.

Norival Energy Fule Enhancer (EFE)  merupakan inovasi di kelas Organic Fuel Additive. Sehingga tak beracun dan tidak menimbulkan korosi.

Adapun, Noriva EFE tidak seperti aditif pada umumnya yang bekerja pada satu aspek saja. Di samping meningkatkan kinerja mesin, carian ini juga memberikan kebutuhan energi yang sesuai dengan spesifikasi dan teknologi mesin.

Norival sendiri tersedia dalam sejumlah varian, yakni Silver (8:1-8.8:1), Gold (9:1-9.8:1), Platinum 10:1-10.8:1, Diesel, dan Oil Enhancer, yang masing-masing diperuntukkan untuk jenis mesin hingga tingkat kompresi. Harganya mulai Rp 45 ribu untuk Gold dan Platinum Rp 75 ribu.

Berdasarkan uji Lemigas, Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi dari Kementerian ESDM, bahan bakar ditambah aditif alami masuk dalam kategori 1A. Artinya, zat alami tidak bersifat korosi atau dengan kata lain tak akan merusak mesin.

 Oktaniol, cairan penghemat bahan bakar yang dikembangkan dari bahan alami hasil penelitian para akademisi dan ilmuwan Indonesia, menyatakan sudah melalui proses uji intensif. Pengujian bahkan melibatkan Lemigas agar lebih presisi dan independen.

Uji Lemigas menggunakan dua kendaraan secara bersamaan.  Satu kendaraan menggunakan BBM biasa dan satu lagi pakai BBM plus Oktaniol. Cara pengujian dilakukan sederhana, mengisi penuh tangki, melakukan perjalanan, dan mengisi penuh kembali (full to full). hasil uji empiris kendaraan menunjukkan penghematan bahan bakar saat pakai Oktaniol mencapai 50 persen.

Berikut hasil lengkapnya (menggunakan bensin Premium atau solar subsidi):
- Honda Supra Fit 2006. Tanpa Oktaniol 48 kpl, dengan Oktaniol 64 kpl.
- Suzuki Aerio 2003. Tanpa Oktaniol 12 kpl, dengan Oktaniol 17 kpl.
- Toyota Avanza 2012. Tangki penuh tanpa Oktaniol menempuh 390 km, dengan Oktaniol 430 km.
- Toyota Avanza 2013. Tanpa Oktaniol 9 kpl, pakai Oktaniol 13-15 kpl.
- Toyota Kijang Innova 2013. Tanpa Oktaniol 7-10 kpl, dengan Oktaniol 13 kpl.
- Mitsubishi Pajero Sport 2014 (diesel). Tanpa oktaniol 8-9 kpl, pakai Oktaniol 11-14 kpl.

Apapun keputusan Anda untuk menggunakan penghemat bahan bakar, sebaiknya pertimbangkan dengan matang dan gunakan penghemat bahan bakar yang telah teruji kualitasnya. Jangan sampai akibat salah pilih, hemat bahan bakar untuk jangka pendek tetapi justru boros pada jangka panjang dan mesin mobil kesayangan menjadi korbannya.

Menghemat bahan bakar juga bisa dilakukan dengan cara alami yakni menggunakan BBM yang memiliki kualitas bagus dengan RON tinggi karena di dalam kandungan bahan bakar tersebut dapat diproses lebih sempurna dibandingkan dengan memakai RON rendah, selanjutnya adalah cara mengemudi yang tepat yaitu jangan terlalu sering menghentakkan gas lalu melakukan pengereman secara mendadak. Selain membuat boros bahan bakar, cara tersebut juga bakal memperpendek usia ban serta dapat merusak sistem pengereman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar