Selasa, 22 Februari 2011

Takut

Setelah rasa itu sempat padam dan menghilang entah kemana, akhirnya ia datang lagi. Dengan sosok yang tak pernah dibayangkan sebelumnya, namun nyaris sempurna.
Segala pinta yang selama ini dikumandangkan seakan terbungkus dalam dirinya, biasa...namun menyatu dan mampu meluluh lantakkan pondasi ego yang membumbung tinggi di hati.

Aku terpukau, terhanyut dalam tiap peluh kesabaran yang ia torehkan, sedikit pun tak pernah bermimpi mampu mengecap idnah yang sedang ia berikan.

Sebagai manusia biasa yang punya kisah biasa saja, keistimewaan yang ia torehkan sempat ku tampik, berkali hingga nyaris disambut asa. Namun......suara di malam itu mampu meleburkan kegersangan asa yang hampir menggapai, mengindahkan mimpi dan menyatukan pada satunya hati.

Kini aku masih duduk ditempat ku, menikmati indah hadirnya sekaligus takut.......takut jika ini ternyata hanya mimpi, takut jika kepergian ia untuk sepekan akan menjadi akhir, takut jika cerita ini hanya asa. Aku takut karena aku punya rasa, rasa yang begitu besar dan belum pernah ku kecap dalam jangka waktu lama ini, membesitkan kesetiaan yang tiada tara.


Sr, 22022011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar