Dalam penelitian itu, para ilmuwan mempelajari pola emosi 44 wanita. Awalnya, kondisi emosi semua wanita tersebut sama: stabil, tenang, dan tidak stres. Namun, setelah ditempatkan dalam situasi yang memicu stres, dua macam respons muncul.
Yang pertama, bereaksi panik dan stres, dan yang kedua, bereaksi tetap tenang. Setelah diamati secara cermat, ternyata mereka yang tetap tenang dan tidak stres adalah mereka yang menerima suntikan penambahan 30 miligram hormon kortisol sebelum penelitian.
Hasil penelitian ini sangat berguna bagi dunia kedokteran, terutama untuk membantu para wanita yang mengalami gangguan emosi, baik yang berupa post-traumatic disorder (trauma setelah mengalami kejadian tertentu) maupun panic disorder (sangat mudah panik).
sumber : femina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar