Kamis, 15 September 2011

Naluri

Mungkin ini yang namanya naluri orang tua, meskipun kebersamaan dan proses pendewasaan diri itu penting, ia selalu bisa menekan ingin demi sebuah harap yang lebih besar kedepannya 
Ayah    : "Aku tau kamu bisa, tapi kamu sudah habiskan waktu lebih dari 3 tahun untuk ini. Cuma tinggal sebentar lagi, aku yakin kamu bisa prioritaskan apa yang lebih penting"
Aku     :"Tapi yah....aku bisa belajar sambil lakuiin apa yang aku suka ini"
Ayah    :"Please, cuma sebentar. Nanti setelah lulus, aku yakin kamu tetep bisa lakuiin semua yang kamu suka, bahkan jadi jauh lebih indah"

Sore itu perbincangan mengkerucut pada harapan. Harapan adanya pengendalian diri yang muncul dalam diriku, agar bisa memilih apa yang katanya prioritas dan lebih baik. Aku coba belajar memahami apa maksudnya, aku coba belajar mengalirkan perasaan brontak yang sempat meraja.

Setelah 2 tahun kebersamaan, akan ada banyak canda, tawa dan kecewa yang ku lewatkan. Adakah benar langkah ini yang terbaik Tuhan?
"Ini memang tak mudah, namun bukan berarti tak mungkin" bisik hati yang coba menghibur diri

Sr, 15 september 2011

Senin, 05 September 2011

Jika aku jatuh cinta

Seandainya waktu masih berpihak kepadaku .... 
Izinkan aku merasaka cinta yang sederhana 


"Mencintai dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api, yang menjadikannya abu....
Mencintai dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan, yang menjadikannya tiada... (Sapardi Djoko Damono)" 
Jika cinta masih bisa singgah di hariku, 
Izinkan aku mencintai orang yang biasa saja
Namun rela menggengam tangan sepanjang  jalan kebersamaan 
Hingga butir-butir kesempurnaan terkecap dengan indah 


Sr, 5september 2011