Rabu, 09 Maret 2011

Antara Ego dan Emosi

Emosi, dan egois memang dua hal yang lekat dengan kehidupan manusia. Tak hanya manusia yang baru lahir, manusia yang sudah beruban-pun  tak mau kalah dan lupa jika sudah bicara mengenai dua kata sifat tadi.

Sama halnya seperti, aku, kamu ataupun dia. Sebagai manusia biasa yang bukan  nabi, tentu saja kita punya emosi dan rasa egois. Biasanya kedua hal tersebut dapat bangun dan mencuat dalam tingkah laku jika ada hal yang dirasa tak sesuai dengan logika.

Alasan sepele yang bisa menyebabkan putusnya hubungan dengan pasangan kita, mungkin bisa dijadikan salah satu contoh latar belakang timbungnya emosi. Emosi yang tidur dalam buaian kasih sayang , bisa secara tiba-tiba hadir memuncak, menyeruak dan menyembur, bahkan  membabibuta, ketika suatu jalinan harus rusak di tenga jalan.

Berlebihan memang jika dibaca deskripsi  emosi yang baru saja saya urai tadi, tapi...bagaimana tidak emosi, jika alasan sepele yang sudah saya singgung diawal  adalah benda mati. Benda mati, ternyata ampuh menjadi alasan untuk mematikan suatu hubungan? ah....aneh....dan tak bisa masuk logika.


Tak salah, banyak manusia di luar sana termasuk saya, yang suka mengorek-ngorek alasan lain yang lebih bisa ditolerir dan masuk akal  dibandingkan harus menerima alasan aneh macam tadi. Jangan salahkan kami yang memiliki logika berbeda dengan anda, dia atau kalian ... karena, ini terjadi lantaran kami tumbuh dan berkembang dalam situasi yang tak mudah, maka tak mudah saja bagi kami memaklumi matinya keadaan karena alasan yang sangat sepele.

Semangat untuk mengetahui yang sbeneranya, ternyata menghadirkan pola pikir baru dalam kehidupanku. Setelah ku timbang dan ku analisis perbedaan tingkah langku yang timpang itu. Harus diakui ini bukan hanya sekedar karena benda mati, tapi ini lebih karena ada hati lain yang telah mematikan hatinya untuk ku.

Ya.....ego sebagai manusia terasa kental hadir dalam permainan perasaan kali ini, saat ini mungkin aku yang kalah tapi rasa sakit yang telah menimpa sudha menjadi anugrah yang tak ternilai, karena denga hadirnya sakit aku bisa lebih menghargai apa artinya bahagia, apa indahnya ketulusan, dan yang pasti ini bukan dari mu yang telah terenggut oleh hati yang lain.


Sr,9052011

Minggu, 06 Maret 2011

3 simple solutions to every problem

Setelah beberapa kali mencoba menarik nafas panjang tuk mengusir semua gundah, ternyata ada suatu kalimat yang mampu membuat saya terpanah, terpaku dan memaknai artinya.
Kalimat itu, merupakan kalimat jitu seorang teman yang biasa ia gunakan ketika menghadapi suatu persoalan.

There's 3 simple solutions to every problem : Accept it,Change it or Leave it. If u cant accept it -->change it. If u cant change it -->leave it... it's all up to you. yes...you ^_^ (irman irmansyah)
Simple sekali bukan kalimatnya, 3 solusi itu seakan memberikan jawaban atas semua tanya yang selama ini bingung untuk ku luapkan.

Emm......jika saya merasa cocok dengan kalimat seorang teman itu, bagaimana dengan anda?

Sr,7052011